spoon

Rabu, 17 November 2010

marah sendiri

aku marah
aku kesal..kecewa
ingin teriak..inginku menangis..
Semuanya tak terluapkan
ingin ku bunuh saja mereka
derita kesedihan ini memang biasa
tapi aku bosan
ini tak bisa di biarkan
habis sudah sabarku
siapa bilang aku kuat????
Siapa bilang aku tak jatuh??
Aku bisajuga bisa rapuh dan mengeluh
mana penyelamatku???
Siapaaa diaaaa??
Ia tak kunjung datang
aku hanya bisa memendam perih
dan dibiarkan sakit sendiri
mana rasa peka kalian??
Ok...
Ketidakpekaan kalian akan menyadarkan tentang deritaku dikemudian hari
jangan pernah sesalkan nanti kepergianku yang mengenaskan
jangan kluarkan ratap tangis kesedihan penyesalan..
Atau harapan tuk ku kembali
karna semua..
Yang telah mengabu..

desa perawan

gelap senyap ini kudapati sendiri
saat seluruh penghuni desa lelap dalam dengkuran
aku diam terjaga iseng sendiri
duduk sila bertopang dagu diteras gubuk
bertemankan suara jangkrik dan burung hantu nan merdu
menambah keharuan kesendirian disepi ini
ungunya langit bertaburi bintang
memayungiku ditengah lelap desa
kelip pijar lampu kota nan indah
bak lampu disko di ibu kota
sorak senandung binatang malam
kabut tebal dikesepian kaitkan kemistisan
sisi jalan..pinggir sungai..di bawah rimbunan batang
indah..sejuk..subur..murni dan alami
sungguh..
Tidak seperti ibu kota
yang penat..sesak..gersang berpolusi dan lalu lalang